Garis Dua dan Wisuda
Hari ini merupakan hari Wisuda S1 istri. Acara wisuda yang
dilaksanakan di Gedung Balai Sartika Buah Batu itu cukup memakan waktu sehingga
istri harus berangkat pagi-pagi sekali.
Sebelum berangkat pagi itu untuk pertama kalinya kita
melakukan pengujian Test Pack, mengingat istri telat haid satu hari. Sebelumnya
memang sudah dijadwalkan kalau telat pas tanggal 26 ini akan dilakukan Test Pack.
Maka tanggal 25 saya membeli Test Pack di toko obat seharga
Rp 5000 dengan merk Onemed.
Pada kemasan tertulis “Test
kehamilan Instant OneMed memiliki tingkat kepekaan hingga 20mlU hCG/ml urine.” Tata Cara Penggunaan Test Pack sudah jelas tertera pada kemasan. Kita dengan kikuk mulai mempraktekannya.
Pertanyaan yang terbersit waktu itu. Tempat menampung urine?
Awalnya kita bingung dan akhirnya membeli ice cream cone dan
tempatnya dipakai buat menampung urine. Haha.
26 April pun tiba.
Kita terbangun pukul tiga pagi. Kita bergegas melakukan
tugas masing-masing. Istri melakukan tugasnya menampung urine dan saya bertugas
menguji urine dengan test pack.
Sudah dua kali istri melakukan test pack sendirian. Pada
akhir Februari dan Maret. Saat itu hasil menujukkan negatif. Istri juga bercerita
saat membeli test pack juga nitip ke orang lain.
“Pokoknya tidak mau test pack kalau tidak sama suami!,”
Istri keukeuh.
“Ingin menjalani proses dari awal kehamilan bersama suami,”
tambahnya suatu hari saat melakukan telpon via WA.
Saya baru menyadari, butir-butir cinta itu perlahan sudah
memenuhi hati istri saya. Walaupun baru berjumpa sekitar dua minggu. Istri saya
mulai memiliki perasaan yang berbeda terhadap saya.
Segala sesuatunya ingin
selalu bersama. Sedangkan saya? Masih belum memahaminya. Sehingga saya juga
keukeuh bahwa harus dilakukan test pack walaupun tanpa saya di sisinya.
Hasil kedua test pack yang dilakukan istri adalah negative.
Saat bersama melakukan Test Pack ada perasaan yang bercampur
aduk. Saya mencoba menenangkan diri. Fokus pada tugas saya.
Istri sudah membawa urine untuk diuji. Sayapun membaca
kembali petunjuk yang tertera pada kemasan.
“Hasil Tes Kehamilan Instant OneMed akan Nampak dalam 1
Menit dengan tingkat akurasi 99,9%.”
Setelah mantap saya kemudian mencelupkan test pack, hitung
stopwatch dan munculah perlahan sebuah garis merah. Pada satu bagian atas.
Sambil liat hitungan stopwatch. Baru satu. Hanya satu. Ditunggu lebih dari satu menitpun hasilnya masih garis merah satu.
Setelah mendapatkan hasil ini, saya mencoba untuk berdamai
dengan hati sendiri. Meyakinkan bahwa inilah
hasil dari ikhtiar. Allah SWT masih belum memberikan kita rezeki termewahNya itu.
“Semangat!” Kata istri membuat saya kembali terjaga dan bisa
move on. Kita pun bersiap untuk menuju tempat pelaksanaan wisuda. Sambil
wara-wiri mempersiapkan diri. Test Pack itu masih tergeletak begitu saja. Saya
berharap sesuatu terjadi, tapi sampai kita berangkatpun. Masih bergaris satu.
Gedung Sartika, Buah Batu.
Pelaksanaan wisuda sudah dimulai saat rombongan keluarga
sampai. Istri terlebih dahulu masuk ruangan untuk melakukan gladi resik. Pihak
panitia tidak mengizinkan saya dan Ibu mertua masuk. Hal ini karena acara
pembukaan wisuda sedang berlangsung. Banyak juga orang tua dan keluarga lain
tidak bisa masuk ke dalam.
Menunggu sambil merajuk penjaga agar dibiarkan masuk.
Akhirnya kita dipersilahkan masuk walaupun harus mencari tempat duduk di lantai
dua. Alhamdulillah bisa mendapatkan tempat duduk dan bisa melihat istri dengan
jelas karena searah. Jadinya saling melambaikan tangan saat sama-sama sadar
tentang keberadaan masing-masing.
Acara selesai wisuda adalah mengunjungi sanak saudara di
Sumedang. Istri tidak biasanya mabuk saat naik kendaraan. Kondisinya kurang
baik. Mungkin lelah karena acara wisuda tadi. Pikir saya.
Posting Komentar untuk "Garis Dua dan Wisuda"