PERTOLONGAN ALLOH TA'ALA
Anak-suka anteng banget dan berlama-lama kalau sudah bermain bola air. Memang bermain bola air ini bermanfaat untuk sensori anak. Bisa melatih otot-otot tangannya. Serta bisa untuk bermain warna. Karena bola air ini berwarna warni bikin menarik dan unik. Saat bola air direndam ke dalam air bola air nya membesar. Mereka senang dan sangat suka, ditambah dengan tekstur yang kenyal seperti jelly.
Saya suka perhatikan syaka dan syadik kalau lagi bermain, sambil mengawisnya. Melihat mereka bermain ada hiburan tersendiri 😁 karena mereka lucu dan menggemaskan selalu membuat saya selalu tersenyum, tak jarang sampai tertawa lepas melihat tingkah mereka. Biasanya saya mengajak syaka dan syadik menghitung bola air yg berwarna warni dengan memakai bahasa Inggris. Lalu memisahkan dan mengelompokkan warna dan menyebutkannya dengan bahasa Inggris pula.
Pada hari kamis sekitar jam delapan malam kami dikejutkan dengan adanya kejadian yg sangat heboh oleh anak perempuan kami, syaka. Hidung syaka kemasukan bola-bola air.
Kronologinya saat itu syaka dan syadik sedang asyik bermain bola air di atas kasur. Saya sudah meminta mereka untuk mengakhiri bermain dengan bola airnya, karena sudah waktunya untuk tidur. Tapi syaka dan syadik masih saja asyik dengan bola airnya.
"Ya sudah Syummi mau bobo duluan ya," rayuku agar mereka segera mengakhiri bermainnya. Kupalingkan pandanganku dan membelakangi mereka.
Namun, tiba-tiba Syaka menangis sambil bilang,
"Mi bola airnya masuk ke hidung!," Ucapnya meraung-raung.
Sontak Syumi terbangun segera melihat kondisi hidung Syaka, sedangkan Syabi yang sedang ikut seminar virtual menghentikan aktifitasnya.
Syummi dan syabii langsung mengecek melihat lubang hidung syaka menggunakan senter HP. Syadik pun riweuh ikutan nyenterin. Haduh.
Ternyata memang ada benda berwarna hijau besar di dalam lubang hidung sebelah kanan. Semakin jelas bahwa itu bola air!
Ya Alloh bagaimana bisa sampai masuk ke dalam hidung? Kamipun refleks bertanya kepada Syaka, kenapa bola airnya kok bisa masuk ke hidung?
"Masuk sendiri...". Jawabnya sambil menagis.
Kita pun masih meragukan jawaban Syaka. Syaka semakin menangis kencang, kami pun semakin panik. Lalu tersadar untuk fokus mengeluarkan bola air di dalam hidung syaka. Sesaat melupakan jawaban Syaka, menyimpan kembali beberapa pertanyaan.
Kaka diarahkan untuk mendorong bola air itu dengan udara dalam hidungnya, namun tidak terlalu kuat dan semakin menangis. Beberapa tutorialpun kami coba, namun hasilnya Syaka semakin menangis.
Astagfirulloh.
Kami kebingungan apa yang harus dilakukan, karena bola air itu sudah di dalam hidung, kondisi hidung didalam yang lembab bisa saja semakin membuat bola air itu semakin membesar.
"Ya Alloh, " hatiku mengadu padaNya.
Kami mencoba tenang, pasrah minta pertolongan pada Alloh Ta'ala. Kami coba lagi mengeluarkan, tapi masih belum berhasil mengeluarkan bola air teraebut.
Kondisi Syaka semakin memburuk terlebih Syaka tidak berhenti nangis.
"Kaka ga bisa nafas.." jeritnya dengan nada suara yang bindeng.
Kenapa melakukan pertolongan pertama kalau kita belum ahlinya?
Karena opsi ke Klinik pergi saat itu juga akan membuat semakin stres Kaka. Semakin menangis dan semakin banyak mengeluarkan ingus dan bisa saja bola air semakin membesar.
Jadi kami berusaha lagi, mengajak kerjasama dengan syaka untuk tenang.
Kita tenangkan diri, jangan terlalu panik. Selesaikan masalah menangis syaka terlebih dahulu agar Syaka tidak stress dan bisa diajak komunikasi dengan nyaman.
Opsinya memberikan handphone agar Syaka bisa teralihkan dari stress dan sibuk dengan mencari tayangan favoritnya.
Syaka lebih tenang dan tangisnya pun reda. Setelah tenang dan bisa diajak berkomunikasi, kami meminta syaka bekerjasama mengeluarkan bola air tersebut.
'Syaka, kita coba ya keluarkan bola airnya dengan mengeluarkan nafas kencang melalui hidung Kaka ya," kataku lembut
Syabi memperagakan mengeluarkan nafas kencang sambil menutup hidung sebelah kiri.
Setelah Syaka memahami dan bisa mempraktekan. Syakapun mau mencobanya.
"Bismillaahirrohmaanirrohiim..."
Ucap kami berulang ulang. Syaka pun berusaha mengeluarkan nafas kencang dan
"Plong!"
Akhirnya benda asing tersebut keluar dan loncat mengenai baju syadik, lendir-lendir ingus pun ikut keluar. Benar saja benda yang keluar dari hidung Syaka adalah Bola Air Berwarna Kuning! "Alhamdulillaahirobbi'aalamiin..." Sontak kitapun berterima kasih kepada Alloh atas pertolanganNya memudahkan Syaka mendorong bola airnya keluar dan kita tidak perlu ke klinik.
Ploong banget rasanya.
Akhirnya bola air itu bisa keluar dengan mudah dengan hentakan nafas Syaka. Bola air yang memiliki tekstur licin bisa dengan mudah terdorong keluar. Entah apabila benda lain yang teksturnya keras tidak bisa membayangkan.
Syaka pun merasa lega dan bisa bernafas dengan normal dan bisa tersenyum. Suasana kembali normal dan kita penasaran apa yang sebenarnya terjadi sehingga bisa ada bola air di dalam hidung.
"Syaka, boleh ceritain kenapa bola airnya kok bisa masuk hidung?" Bujuk saya sambil memangku Syaka.
"Syaka tadi lagi main bola air sama syadik terus bola airnya sama Syaka dimasukin ke hidung." cerita Syaka mengalir begitu saja
Yaa Allaah... Ternyata dimasukan sama Syaka sendiri. 😄😇😇
Dari kejadian tersebut, syummi semakin berhati-hati dalam memberikan mainan pada Syaka dan syadik terutama mainan kecil-kecil.
Semoga dari kejadian ini saya dan para pembaca bisa lebih mengawasi anak-anak dalam bermain. Dan selalu memohon perlindungan kepada Alloh. Karena Alloh Ta'alaa sebaik baik pelindung.
Cerita yang menegangkan namun memberikan pelajaran berharga.
Apakah para pembaca Budiman pernah berada di posisi seperti ini?
Mari bercerita di kolom komentar ya
Terima kasih sudah menyempatkan membaca sampai akhir.
Posting Komentar untuk " PERTOLONGAN ALLOH TA'ALA"