Sembuhkan Ya Allah, Kasihan Syumminya Nangis
Matahari semakin meninggi.
Syummi akhirnya bisa menyelesaikan tugas rumah semampunya. Sakit kepala yang tiba-tiba muncul menjadikan tubuh Syummi tidak bisa menahannya lagi. Terlebih anak kedua yang masih menyusui menangis kencang ingin mendapatkan ASI.
Sedangkan anak pertama sudah bisa main sendiri dan bisa diandalkan sekedar mengambil minum. Suaminya yang masih bekerja hanya bisa dikirimkan pesan singkat mengenai kondisinya.
Pada akhirnya sakit kepala yang tidak tertahan, membuat Syumi harus berbaring di kasur sambil mengASIhi syadik.
Kondisi ini membuat Syummi hanya bisa meminta bantuan Syaka yang masih berusia tiga setengah tahun waktu itu untuk memijit perlahan kepala Syumi yang terasa sangat berat.
“Ka, bisa minta tolong sebentar sholihah, pijitin kepala Syumi,” ucap Syumi pada Syaka yang langsung berhenti sesaat.
Syaka segera menghentikan aktifitasnya lalu dengan cekatan memijit kepala Syumi dengan jari-jari mungilnya.
“Kepala syumi sakit ya mi,” tanya kaka dengan raut muka sedih.
“Iya Solihah, kepala syummi sakit,” balas syummi seraya memberikan senyum terbaik.
Syakapun terus memijit lembut dan mengusap-ngusap kepala syumi.
“Ya Alloh sembuhkan Syumi,” ucap Syaka tiba-tiba.
Mendengar itu hati Syummi terasa hangat dan tidak bisa membendung air matanya. Perlahan air mata itupun mengalir membasahi pipi. Melihat Syumi menangis, Syaka mulai berkaca-kaca.
Diulanginya lagi doa yang sebelumnya diucapkan. “Ya Alloh sembuhkan syummi, kasian syumminya nangis. Aamiin,” doa Syaka tertahan.
Mendengar itu, Syummi segera memeluk erat Syaka. Sesaat nyeri dikepala terasa ringan. Syummi merasa sangat bersyukur disaat kondisi sakit, Syaka masih ada disisinya. Walaupun usianya masih tiga tahun.
Bagi Syummi kenangan itu menjadi bagian dari penanaman aqidah kepada Syaka untuk senantiasa mengingat Alloh pada kondisi apapun.
Teringat apabila ada yang sakit di rumah, Syummi selalu mengatakan
“Ya Alloh sembuhkanlah sakitnya,”.
Perkataan ini terus disampaikan sehingga Syaka mulai terbiasa mengucapkan kata-kata ini apabila ada yang sakit. Seperti itulah sikap dan pemahaman anak akan terbentuk dengan cerminan dari kedua orang tuanya.
Menjadi orang tua adalah tugas berat, namun ini adalah ladang pahala di akhirat kelak.
MasyaAllah, barakAllhahu fii kum😭😭😭
BalasHapus